Memasuki musim hujan, masyarakat perlu menjaga sistem kekebalan tubuh. Pasalnya,  banyak orang yang terserang penyakit di musim hujan.

Hujan yang terus menerus membuat udara menjadi lebih lembap dan memudahkan kuman penyebab penyakit, baik virus, bakteri, parasit, dan jamur, untuk berkembang biak. Belum lagi jika banjir melanda.  Oleh sebab itu, mengenali penyakit di musim hujan yang umumnya terjadi dapat membantu Anda melakukan pencegahan sejak dini.

Penyakit Musim Hujan

Berikut adalah beberapa penyakit yang umumnya menyerang saat musim hujan.

Influenza

Influenza di Indonesia sebenarnya tidak mengenal musim. Namun, angka kejadiannya biasanya meningkat saat musim hujan.

Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza dan dapat menyebar melalui cairan tubuh, seperti ingus dan  air liur yang dikeluarkan saat penderita flu batuk atau bersin.

Seseorang yang terkena flu biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti demam, batuk, hidung tersumbat,  merasa pegal di tubuh dan sakit tenggorokan. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun terkadang juga dapat menyebabkan komplikasi berupa penumonia. Oleh sebab itu, sangat penting menajaga kekebalan tubuh di saat musim hujan.

Perkuatlah daya tahan tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi secara teratur, rajin olahraga, dan  istirahat yang cukup. Selain itu, apabila diperlukan konsumsi  suplemen vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh melawan virus penyebab  penyakit.

Diare

Penyebab diare dapat  disebabkan oleh beberapa  hal, misalnya mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Namun, diare di musim hujan umumnya disebabkan  bakteri SalmonellaCholera, dan Shigella.

Biasanya diare hanya berlangsung selama beberapa hari, namun bisa juga berminggu-minggu.  Sebagian besar kasus diare bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, sebaiknya jika mengalami  diare  untuk segara diobati, jika tidak diobati dengan baik  dapat berisiko menimbulkan dehidrasi.

Diare dapat dicegah dengan selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan atau minuman yang dikonsumsi, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Demam Berdarah

Menurut WHO, demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang rentan terjadi di musim penghujan, terutama saat banjir terjadi. DBDadalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

Nyamuk ini berkembang biak di banyak genangan air saat musim hujan, terutama pada wadah atau tempat penampungan air.

Gejala penyakit ini meliputi demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual hingga muntah, serta ruam merah di kulit. Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba  hingga kematian.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan 3M, yakni menguras bak mandi atau penampungan air, menutup penampungan air dan  mengubur  atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat berisiko menjadi tempat nyamuk. Anda juga dapat menaburkan bubuk larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, menggunakan obat nyamuk dan tentunya jaga kesehatan.

Malaria

Sama dengan penyakit DBD, penyakit malaria juga disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles. Jenis nyamuk ini juga mudah berkembang selama musim hujan.

Gejala penyakit ini adalah demam, nyeri tulang dan otot, menggigil, serta lemas. Pada kasus tertentu, malaria bisa menyerang otak dan menyebabkan malaria serebral yang bisa mengancam nyawa penderitanya.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan obat nyamuk, melakukan 3M dan menggunakan pakaian berlengan panjang dan celana atau rok panjang.

Leptospirosis

Penyakit ini biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus yang disebabkan oleh bakteri  Leptospira interrogans.

Orang yang terkena penyakit ini disebabkan  menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Hewan yang paling sering menginfeksi penyakit ini adalah tikus, sapi, babi, anjing, reptil, hewan amfibi, dan  hewan pengerat lainnya.

Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut.  Pada beberapa kasus,  penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.

Cara pencegahannya dapat dilakukan dengan cara:

  • Menghindari air yang sudah terkontaminasi dan pastikan kebersihan air sebelum menggunakannya.
  • Jauhi binatang yang rentan terinfeksi bakteri.
  • Gunakan disinfektan jika perlu.
  • Jaga kebersihan dan cuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan atau sebelum makan.
  • Vaksinasi hewan peliharaan atau ternak

Jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit yang telah disebutkan, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Apa Itu Hemoroid Eksternal?

Apa itu hemoroid eksternal? Hemoroid yang juga dikenal sebagai wasir, adalah pembuluh darah vena yang bengkak atau meradang pada rektum atau anus. Kondisi ini berkembang

Hemoroid Penyakit Apa?

Hemoroid penyakit apa? Sebagian besar dari kita pernah mendengar tentang hemoroid, tetapi sebagiannya yang lain mungkin tidak sepenuhnya yakin apa itu hemoroid. bahkan, ada kemungkinan

Tempat Pengobatan Hemoroid di Samarinda

Tempat pengobatan hemoroid di Samarinda yang menggunakan teknologi modern dengan berbagai keunggulannya adalah Vena Wasir Center. Berlokasi di Jl. Kadrie Oening, Air Hitam, Kec. Samarinda