Penyakit Crohn merupakan penyakit radang usus kronis penyebab peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan dari mulut hingga anus. Kondisi ini sering ditemui terjadi pada bagian usus halus dan usus besar (kolon).

Penyakit Crohn dapat terjadi pada pria maupun wanita, segala usia. Gejalanya kerap dianggap “mirip” dengan penyakit radang usus.

Gejala Penyakit Crohn

Gejala yang timbul pada setiap penderita berbeda-beda dan dapat berkembang seiring waktu, bergantung pada sistem pencernaan yang terpengaruh, luas lokasi peradangan dan tingkat keparahan penyakit. Gejalanya juga dapat hilang dan muncul, sekali waktu akan menghilang ( masa remisi) dan mucul kembali (masa flare-up). Kedua masa tersebut dapat terjadi secara berulang. Berikut merupakan gejala yang muncul:

  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah.
  • Tidaknafsu makan
  • Menurunnyaberat badan.
  • Kotoran disertai lendir dan darah
  • Munculnya saluran lain yang abnormal di sekitar dubur (fistula ani)
  • Menimbulkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti mata, kulit, sendi, hati, dan saluran empedu.

Penyebab Penyakit Crohn

Penyebab pasti penyakit ini, masih belum diketahui. Namun diduga pemicunya disebabkan oleh faktor genetik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan pengaruh lingkungan. Risiko mengalami kejadian penyakit ini akan meningkat jika:

  • Keluarga memiliki riwayat penyakit Crohn
  • Berusia kurang dari 30 tahun.
  • Merokok
  • Mengonsumsi makanan berlemak dan olahan terlalu sering.
  • Memiliki riwayat infeksi bakteri Mycobacterium avium paratuberculosis (MAP) atau bakteri e.coli dalam sistem pencernaan.

Pencegahan 

Penyakit ini termasuk jenis sulit untuk dicegah karena belum diketahui penyebab pastinya. Namun, Anda dapat melakukam pencegahan dengan menghindari faktor yang dapat memicu penyakit tersebut.

Pencegahan dilakukan dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti:

  • Mengurangi makanan tinggi lemak dan makanan lahan
  • Berhenti merokok
  • Mengelola stres dengan baik

Selain untuk mencegah terjadinya penyakit Crohn, gaya hidup sehat di atas juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul dan mencegah timbulnya kekambuhan (periode flare-up).

 

Sebagai penyakit kronik yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan dapat kambuh kembali, maka penderita perlu rutin kontrol kesehatan ke dokter guna memantau perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Buang Air Besar dan Gas Berlebihan

Buang air besar yang mengandung gas dapat terjadi ketika sistem pencernaan Anda terganggu. Hal ini  akibat sembelit atau Anda mengalami diare yang terjadi karena intoleransi

Kembung setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Kembung setelah makan bisa saja terjadi dan penyebabnya bisa kerena berbagai faktor. Misalnya, makan berlebihan, menelan udara saat makan, mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas, atau

Perut Kembung dan Penuh

Perut kembung terasa kencang, penuh, dan sering kali nyeri. Anda mungkin merasa kembung meskipun perut Anda tidak buncit. Kembung biasanya merupakan masalah pencernaan, meskipun hormon

Minum Air Yang Cukup Untuk Kesehatan

Minum air yang cukup untuk kesehatan, benar adanya. Tetap terhidrasi adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Tetap