Nyeri anal bisa mengganggu kehidupan penderitanya tapi sayangnya jarang orang yang mau melakukan pemeriksaan saat mengalaminya. Namun, perlu Anda ketahui bahawa nyeri anal merupakan gejala umum dari banyak kondisi yang jinak dan dapat diobati, dan Anda tidak perlu malu untuk membicarakannya.

Tentang Nyeri Anal

Nyeri anal atau anus mencakup semua jenis rasa tidak nyaman yang Anda rasakan pada bagian terakhir usus besar Anda, yang meliputi rektum dan jaringan anus.

Rasa sakitnya bisa ringan atau parah dan memburuk seiring waktu. Selain itu, easa sakitnya bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah buang air besar. Kemudian bisa disertai gejala lain seperti darah dalam tinja atau gatal pada anus .

Nyeri anal atau ketidaknyamanan pada anus Anda mungkin merupakan gejala dari sejumlah kondisi, seperti:

  • Wasir
  • Wasir trombosis (terbentuknya bekuan darah pada wasir eksternal)
  • Fisura anus
  • Abses anus
  • Kondisi kulit
  • Infeksi jamur
  • Penyakit Crohn

Seperti banyak orang, Anda mungkin bersikap menunggu dan melihat sebelum mencari pertolongan. Namun, American Society of Colon & Rectal Surgeons menyarankan Anda untuk mendapatkan perawatan medis jika ketidaknyamanan tidak membaik dalam dua hari.

Hubungan Antara Pola Makan dan Nyeri Anal

Fungsi utama rektum dan anus adalah untuk menampung dan mengeluarkan tinja. Saat tinja mencapai rektum, ia mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk pergi ke kamar mandi. Begitu Anda berada di tempat yang tepat, otot sfingter pada anus mengendur, dan otot rektum berkontraksi untuk mengeluarkan tinja.

Mudah sekali, bukan? Tidak selalu. Tinja Anda mengandung potongan-potongan makanan yang tidak dapat terserap atau tercerna oleh tubuh Anda. Jika tinja Anda keras dan kering serta membutuhkan banyak tenaga untuk mengeluarkannya. Anda kemduian memberikan tekanan dan beban ekstra pada jaringan anus Anda yang sensitif. Tekanan dan beban tersebut kemudian dapat menyebabkan rasa nyeri anal.

Apa yang Anda makan memengaruhi kesehatan tinja Anda dan seberapa mudah tinja tersebut dikeluarkan. Tinja yang sehat lunak dan terbentuk serta mudah dikeluarkan dari rektum dan anus. Jika tinja Anda keras, kering, dan sulit dikeluarkan, maka kemungkinan Anda tidak mendapatkan cukup serat dan air dalam makanan Anda.

Jika pola makan Anda dipenuhi dengan makanan seperti roti putih, sereal manis, keju, susu, dan makanan olahan seperti makanan cepat saji dan makanan beku, maka pola makan Anda mungkin berkontribusi terhadap nyeri anal.

Makan untuk Meminimalkan Ketidaknyamanan

Apa pun penyebab nyeri anal Anda, memperbaiki gerakan usus dapat meredakan ketidaknyamanan tersebut. Agar gerakan usus lancar, Anda perlu menambahkan makanan kaya serat ke dalam pola makan Anda.

Saat serat melewati saluran pencernaan, serat akan menyerap air, yang membantu melunakkan tinja. Serat juga akan menambah volume tinja. Orang dewasa membutuhkan 25 hingga 38 gram serat per hari. Buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik.

Jika serat bukan bagian utama dari pola makan Anda, Anda perlu menambahkannya secara perlahan. Terlalu banyak serat terlalu cepat dapat memperburuk keadaan.

Selain mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat, kami juga menyarankan Anda untuk meningkatkan asupan cairan. Kebutuhan cairan bervariasi, tetapi kami sarankan Anda mengonsumsi 12 hingga 16 gelas sehari. Sebagian besar cairan tersebut harus berasal dari air.

Baca Juga: Rasa Tidak Nyaman Pada Anus Dapat Anda Hindari Dengan Hal Ini

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Buang Air Besar dan Gas Berlebihan

Buang air besar yang mengandung gas dapat terjadi ketika sistem pencernaan Anda terganggu. Hal ini  akibat sembelit atau Anda mengalami diare yang terjadi karena intoleransi

Kembung setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Kembung setelah makan bisa saja terjadi dan penyebabnya bisa kerena berbagai faktor. Misalnya, makan berlebihan, menelan udara saat makan, mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas, atau

Perut Kembung dan Penuh

Perut kembung terasa kencang, penuh, dan sering kali nyeri. Anda mungkin merasa kembung meskipun perut Anda tidak buncit. Kembung biasanya merupakan masalah pencernaan, meskipun hormon