Menggigil saat atau setelah buang air besar nyatanya bisa saja terjadi meski tidak dialami oleh semua orang.

Jika Anda pernah mengalami fenomena dingin ini — merasa menggigil saat atau setelah buang air besar — ​​Anda tahu itu adalah sensasi yang aneh. Tentu saja, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa buang air besar membuat Anda menjadi kedinginan. Jangan khawatir: Meskipun Anda mungkin merasa seperti tiba-tiba merasakan hal ini, biasanya itu bukan hal yang perlu Anda khawatirkan.

Mengapa Anda Merasa Menggigil Saat atau Setelah Buang Air Besar?

Meski sekilas merasakan menggigil dan buang air besar tampak tidak ada hubungannya sama sekali, ada penjelasan ilmiah yang sangat mudah untuk Anda pahami, yaitu:

Saat Anda buang air besar, Anda merangsang saraf vagus. Saraf kranial terpanjang di tubuh, saraf vagus memanjang dari batang otak ke rektum. Dan saat buang air besar, jika Anda menegangkan otot perut atau sedikit mengejan untuk mengeluarkan tinja. Hal ini dapat merangsang saraf vagus.

Saraf vagus memainkan peran penting dalam sistem istirahat dan pencernaan Anda, yang mengatur fungsi tubuh seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung. Jadi, ketika terstimulasi, ia dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung Anda. Kombinasi ini dapat menyebabkan Anda merasa kedinginan dan bahkan mengalami menggigil saat atau setelah buang air besar. Hal itu juga dapat membuat Anda merasa pusing dan lemah sesaat.

Baca Juga: Sulit Buang Air Besar, Ikuti Cara Berikut Untuk Meringankannya

Apakah Berbahaya?

Menggigil karena kotoran cukup umum dan tidak berbahaya. Jadi tidak perlu khawatir. Hal ini mungkin tidak terjadi setiap kali buang air besar, tetapi itu normal.

Sekadar informasi: Kotoran yang lebih besar — ​​yang lebih mungkin melibatkan stimulasi saraf vagus — akan membuat Anda lebih rentan mengalami menggigil saat buang air besar.

Karena pola makan sangat memengaruhi ukuran dan frekuensi tinja Anda, secara hipotetis, apa yang Anda taruh pada piring Anda berpotensi mencegah menggigil karena tinja.

Misalnya, jika Anda makan cukup serat (misalnya: buah, sayur, dan biji-bijian utuh) dan probiotik yang baik untuk usus (misalnya: yogurt, kombucha, dan asinan kubis), buang air besar Anda akan lebih lancar.

Anda juga tidak akan mengalami bau tak sedap pada tinja. Anda mungkin akan buang air besar lebih mudah dan lebih sering. Itu berarti secara teori, Anda mungkin akan lebih jarang mengejan saat buang air besar. Sehingga pada gilirannya menghasilkan lebih sedikit rangsangan pada saraf vagus dan lebih sedikit rasa dingin saat buang air besar.

Tentu saja, ini mungkin tidak berhasil untuk semua orang. Namun, jika Anda ingin mengatasi rasa mual, strategi ini patut Anda coba. Ditambah lagi, membiasakan diri mengonsumsi serat dan probiotik dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.

Baca Juga: Alami Sembelit, Apakah Masih Bisa Buang Air Besar?

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di