Mengapa anus terasa perih dan panas saat diare? Diare terjadi ketika tinja Anda encer dan encer setidaknya tiga kali dalam sehari . Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa disertai gejala lain, seperti nyeri atau sensasi terbakar. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Meskipun biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, memahami penyebabnya dapat membantu Anda mendapatkan kesembuhan.
Mengapa Anus Terasa Perih dan Panas Saat Diare?
Ada sejumlah alasan mengapa anus terasa perih dan panas saat mengalami diare terbakar. Itu selalu merupakan ide yang baik untuk melakukan pemeriksaan ke dokter setiap kali melihat perbedaan dalam kebiasaan buang air besar Anda. Bekerja sama dengan dokter Anda untuk menentukan penyebab diare terbakar dapat membantu Anda memahami cara mengobatinya. Berikut beberapa kemungkinan penyebab mengapa anus terasa perih dan panas.
Baca Juga: Diare Adalah, Penyebab, dan Gejalanya
Iritasi kulit
Diare sendiri bisa menyebabkan iritasi kulit atau ruam pada bagian bokong Anda. Ini juga bisa membuat Anda sakit karena terlalu banyak menyeka. Sehingga dapat menyebabkan sensasi terbakar setiap kali Anda buang air besar atau setelahnya.
Cedera atau robek
Dalam beberapa kasus, buang air besar dapat menyebabkan robekan, yang juga dikenal sebagai fisura ani. Hal ini dapat menyebabkan sensasi nyeri atau terbakar saat buang air besar.
Meskipun sering mengaitkannya dengan sembelit, fisura anus juga bisa mengaitkannya dengan diare yang berkepanjangan.
Wasir
Sembelit atau diare kronis juga dapat menyebabkan wasir, yaitu peradangan pembuluh darah di anus atau rektum. Iritasi pada pembuluh darah ini bisa membuat Anda merasa terbakar dan nyeri saat buang air besar.
Makanan pedas
Makanan pedas seperti paprika mengandung capsaicin. Senyawa alami ini sama dengan yang Anda temukan pada semprotan merica, bunga pala, dan obat pereda nyeri topikal. Itu terasa panas seperti terbakar saat bersentuhan.
Mengonsumsi banyak paprika atau makanan pedas dapat menimbulkan sejumlah gejala, termasuk diare dengan rasa perih dan terbakar pada anus. Jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya hindari makan-makanan pedas.
Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi usus dalam berbagai cara. Salah satu jenisnya, yang dikenal sebagai IBS-D, berhubungan secara khusus dengan diare, yang juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan rasa terbakar.
Kapan harus ke dokter?
Pastikan untuk menghubungi dokter Anda setiap kali Anda melihat perubahan pada kebiasaan buang air besar Anda. Banyak penyebab alasan mengapa anus terasa perih dan panas saat diare yang bersifat sementara dan dapat diobati di rumah.
Namun, kondisi kesehatan yang mendasari seperti IBS mungkin berkontribusi terhadap gejala dan memerlukan perawatan khusus.
Jika gejalanya berlangsung lebih dari 2 hari, segera periksakan ke dokter. Juga, hubungi dokter Anda jika Anda mengalami:
- pendarahan dari rektum Anda
- nyeri perut yang semakin parah, terutama pada malam hari
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Saat janji temu, dokter Anda kemungkinan akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan deskripsi gejala yang Anda alami. Cobalah untuk sespesifik mungkin. Bahkan mungkin membantu untuk menuliskan kekhawatiran Anda sebelum janji temu. Selain itu juga mungkin melakukan beberapa pemeriksaan tambahan.
Penting untuk Anda Perhatikan
Alasan mengapa anus terasa perih dan panas merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh makanan pedas, iritasi kulit, fisura anus, atau kondisi lainnya. Ketika penyebabnya teridentifikasi, pengobatan akan fokus pada penanganan kondisi yang mendasarinya dan mengurangi gejala. Jika penyebabnya tidak jelas atau gejalanya tidak kunjung teratasi, sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Mereka akan dapat menawarkan pilihan pengobatan untuk membantu Anda meredakan diare yang membakar.
Kondisi ini bisa menjadi topik yang memalukan untuk didiskusikan. Namun, penting untuk mengobatinya sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Jadi, jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter, ya.
Baca Juga: Mengapa Wasir Memburuk Saat Musim Panas?
Call Center : Whatsapp