Mengalami abses ternyata tidak harus selalu menderita penyakit radang usus (IBD). Orang dengan penyakit IBD, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Mereka rentan terhadap abses berisi nanah pada anus atau rektum yang dapat menyebabkan nyeri luar biasa dan gejala lainnya. Namun, Anda tidak harus menderita IBD untuk mengalami abses. Abses sering kali terbentuk akibat infeksi, termasuk penyakit menular seksual (PMS).

Mengalami Abses Berisi Bakteri

Abses perianal adalah kantong jaringan yang terinfeksi di dalam atau  sekitar anus atau rektum. Rektum adalah bagian bawah usus, dan anus adalah saluran tempat feses keluar saat buang air besar. Abses biasanya terjadi pada satu atau lebih kelenjar anus yang melapisi kulit pada area tersebut.

Berdasarkan sifatnya, abses berisi bakteri dan nanah yang diproduksi tubuh untuk membuangnya. Abses juga dapat berisi tinja. Berdasarkan hubungannya dengan struktur yang meliputi area anus dan rektum, ada beberapa jenis abses yaitu:

  • Perianal (yaitu, di bawah kulit dekat anus; paling umum)
  • Ischiorectal (yaitu, dari otot levator ani ke perineum lateral ke kanal anus)
  • Intersphincteric (yaitu, pada otot sfingter)
  • Supralevator (yaitu, di ruang supralevator; paling jarang)

Abses menyebabkan nyeri pada daerah perianal, serta pembengkakan dan kemerahan. Buang air besar yang nyeri merupakan hal yang umum terjadi pada abses. Gejala yang kurang umum termasuk nyeri saat buang air kecil, pendarahan rektal, dan demam.

Baca Juga: Abses Anal Kumpulan Nanah di Area Anus

PMS yang Menyebabkan Mengalami Abses

Semua jenis infeksi pada area perianal dapat mengiritasi dan meradang jaringan lunak dan lembap serta kelenjar, yang menyebabkan abses. Namun, penyakit menular seksual sering menjadi penyebab terbentuknya abses, termasuk:

  • Sifilis
  • Penyakit Herpes
  • Penyakit HIV/AIDS
  • klamidia

Jika Anda mengidap HIV/AIDS, sistem kekebalan tubuh Anda yang lemah dapat membuat Anda lebih mungkin terkena jenis infeksi lain yang dapat menyebabkan abses. Tanpa pengobatan, abses dapat berkembang menjadi kondisi yang disebut fistula, yaitu lubang abnormal pada kulit yang mungkin memerlukan pembedahan.

Baca Juga: Waspada HIV AIDS

Trauma dan Seks Anal Meningkatkan Risiko

Selain itu, segala jenis trauma pada rektum atau anus dapat  meningkatkan risiko abses. Gesekan akibat seks anal atau benda asing yang masuk ke dalam anus atau rektum dapat merusak kulit, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Bergantung pada penyebab absesnya, perawatan dapat meliputi antibiotik untuk mengatasi infeksi, serta mengeluarkan nanah dari abses.  Jangan abaikan gejala yang menyakitkan atau tidak nyaman di dalam atau sekitar anus atau area dubur Anda. Segera melakukan pemeriksaan ke Vena Wasir Center.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Buang Air Besar dan Gas Berlebihan

Buang air besar yang mengandung gas dapat terjadi ketika sistem pencernaan Anda terganggu. Hal ini  akibat sembelit atau Anda mengalami diare yang terjadi karena intoleransi

Kembung setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Kembung setelah makan bisa saja terjadi dan penyebabnya bisa kerena berbagai faktor. Misalnya, makan berlebihan, menelan udara saat makan, mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas, atau

Perut Kembung dan Penuh

Perut kembung terasa kencang, penuh, dan sering kali nyeri. Anda mungkin merasa kembung meskipun perut Anda tidak buncit. Kembung biasanya merupakan masalah pencernaan, meskipun hormon