Meskipun umumnya penyakit fisura ani bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus, namun ada beberapa kasus langka yang bisa mengakibatkan terjadinya komplikasi.

Fisura ani adalah robekan atau luka kecil yang terdapat pada jaringan mukosa pada anus. Mukosa merupakan jaringan tipis dan lembap yang melapisi anus. Kondisi ini umumnya terjadi ketika feses atau tinja  yang keluark cukup keras dan besar.

Penyakit fisura ani bisa digolongkan akut jika berlangsung kurang dari enam minggu dan seseorang belum pernah mengalaminya. Apabila gejala terjadi selama lebih dari enam  minggu atau sering muncul lagi, fisura dapat dikategorikan sebagai kondisi kronis.

Pada kondisi yang akut, robekan akan terlihat seperti luka baru. Apabila robekan dengan dua benjolan terpisah pada kulit yang menyertainya, yaitu sentinel pile (bagian dalam) dan hypertrophied papilla (eksternal) kemungkinan kondisi yang kronis.

Munculnya robekan atau luka pada ujung anus biasanya tidak akan menyebabkan kondisi yang serius. Biasanya,  luka akan hilang dengan sendirinya dalam waktu empat sampai enam minggu. Namun, BAB terkadang bisa menghambat pemulihan robekan.

Lain halnya dengan penyakit fisura ani kronis yang memerlukan pengobatan atau operasi untuk mencegah terjadinya kambuh kembali. Tindakan operasi juga biasanya bertujuan untuk mencegah kerusakan pada otot sekitar.

Apa Saja Gejala Penyakit Fisura Ani?

Gejala fisura ani antara satu penderita dengan yang lain bisa berbeda-beda. Namun, terdapat tanda-tandaada beberapa gejala yang umum terjadi, misalnya:

  • Darah merah segar dari fisura terpisah dari feses.
  • Nyeri ringan hingga parah selama buang air besar
  • Nyeri setelah buang air besar yang dapat berlangsung hingga beberapa jam
  • Gatal atau iritasi di sekitar anus
  • Terlihat retak pada kulit di sekitar anus
  • Benjolan kecil atau skin tag pada kulit di sekitar fisura ani

Baca Juga: Sakit Fisura Ani Adalah Paling Menyiksa, Begini Cara Deteksinya

Apa Saja Penyebabnya?

1. Konstipasi kronis

Konstipasi atau sembelit  membuat seseorang mengalami  kesulitan buang air besar sehingga akan  mengejan lebih keras dari biasanya. Kemudian akan menimbilkan luka yang  muncul pada ujung anus.

2. Diare berkepanjangan

Sering mengalami diare membuat seseorang perlu beberapa kali buang air besar dan mengejan, sehingga anus dapat terluka.

3. Melakukan seks anal

Penetrasi penis ke dalam anus juga berpotensi menyebabkan trauma pada dinding dan kanal anus.

4. Memasukkan benda asing ke dalam anus

Anus berpotensi mengalami luka atau robek apabila memasukkan benda asing.

5. Melahirkan

Persalinan atau melahirkan bayi dapat menyebabkan trauma pada kanal anal, sehingga luka dapat muncul pada anus.

6. Menderita penyakit tertentu

Ada beberapa penyakit atau kondisi medis tertemtu yang bisa berisiko menyebabkan penyakit fisura ani, antara lain:

  • Penyakit Crohn atau penyakit radang pencernaan lainnya
  • Inflamasi pada area anorektal
  • Kanker anal
  • Menurunnya aliran darah ke area anorektal
  • HIV
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Sifilis

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Penyakit Fisura Ani

Meskipun umumnya penyakit fisura ani bisa sembuh dengan sendirinya tanpa adanya penanganan khusus, namun ada beberapa kasus langka yang bisa mengakibatkan terjadinya komplikasi. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa berkembang dari munculnya robekan pada anus:

1. Fisura kronis

Jika robekan tidak kunjung sembuh setelah 6 atau 8 minggu, kondisi tersebut dapat digolongkan sebagai kronis dan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

2. Kemungkinan kambuh di lain waktu

Apabila seseorang telah mengalami fisura satu kali, maka orang tersebut akan lebih rentan mengalami kondisi ini di lain waktu.

3. Robekan menyebar ke otot anus

Fisura dapat menyebar ke dalam otot sfingter. Otot ini berfungsi untuk menutup bukaan anus. Jika robekan menyebar hingga ke otot tersebut, robekan akan semakin sulit untuk sembuh.

4. Kanker anus

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, robekan yang tidak segera ditangani dapat memicu terjadinya kanker anus.

Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait penyakit fisura ani dan kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter jika mengalami gejala.

Baca Juga: PILIHAN PENGOBATAN FISURA ANI YANG EFEKTIF

 

 

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di