Daun ungu atau yang dikenal daun handeuleum berasal dari Papua Nugini dan Polinesia ini, kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Tumbuhan ini dipercaya sebagai salah satu tumbuhan obat yang dapat mengobati beberapa jenis penyakit, salah satunya adalah wasir.
Wasir menjadi salah satu penyakit yang dapat dialami siapa saja dan dari segala usia. Meski bukan termasuk dalam penyakit yang berbahaya atau mematikan, tetapi jika dibiarkan tanpa ada pengobatan maka kondisi ini dapat menjadi parah dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman saat beraktivitas bahkan menyebabkan anemia.
Ketidaknyamanan pada penderita wasir terjadi akibat pembengkakan dan peradangan pembuluh darah di sekitar anus. Gejala wasir biasanya ditandai dengan rasa nyeri di sekitar anus, ketika buang air besar ataupun setelahnya, gatal di area dubur dan perdarahan saat buang air besar.
Daun Ungu Sebagai Obat Wasir
Masyarakat Indonesia percaya bahwa obat-obatan berbahan dasar alami lebih efektif untuk menyembuhkan wasir, salah satunya adalah wasir. Kebanyakan orang menggunakan daun ungu ini sebagai obat wasir.
Dalam tumbuhan satu ini, mengandung bahan aktif senyawa flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan alkaloid. Bahan-bahan aktif ini diduga dapat membantu mengatasi peradangan dan melunakkan tinja.
Kandungan alkaloid dalam tumbuhan ini mempunyai kemampuan sebagai anti-inflamasi dan juga sebagai analgesik. Pada percobaan yang dilakukan pada hewan , efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3 , dan 6 mg/kg.
Daun ungu dapat dikonsumsi dengan cara:
- Ambil 9-10 gram daun ungu segar
- Rebus dalam dua gelas air (600 cc) sampai menjadi satu gelas rebusan
- Diminum satu kali setiap hari
Melalui percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa tumbuhan handeuleum ini dapat membantu meredakan nyeri yang merupakan salah satu gejala wasir. Meskipun dapat meredakan nyeri akibat wasir, tumbuhan ini tidak menjamin kesembuhan wasir itu sendiri. Jika pembengkakan wasir semakin besar, maka tetap perlu dilakukan tindakan medis atau operasi wasir yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah.
Faktor Risiko Penyebab Wasir
Wasir dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Keturunan: Dinding pembuluh darah yang tipis dan lemah
- Pekerjaan: Berdiri atau duduk terlalu lama atau sering mengangkat beban berat
- Usia: Kondisi tubuh yang semakin menua secara alami menyebabkan jaringan pembuluh darah di sekitar rektum dan anus semakin melemah dan meregang, sehingga rentan membengkak.
- Kehamilan: Seiring usia kehamilan yang semakin membesar, rahim akan ikut berkembang mengikuti perkembangan janin. Tekanan rahim ini kemudian akan menekan pembuluh darah yang ada di usus besar hingga memicu munculnya benjolan di daerah anus. 40% wanita hamil menderita hemoroid.
- Gaya hidup: yang tidak sehat, sering mengonsumsi makanan cepat saji, kurang mengonsumsi makanan yang memiliki serat, kurang minum air dan tidak berolahraga.
Terkadang, meski wasir sudah diobati tidak menutup kemungkinan wasir dapat kembali lagi. Nah sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari wasir atau mencegah wasir kembali.
Pengaruh pola gaya hidup juga dapat memengaruhi wasir. Maka dari itu, menjaga gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah wasir atau membantu kesembuhan wasir.
Pencegahan Wasir
Mencegah wasir dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Mengonsumsi makanan yang kaya karena serat dapat membantu tinja atau feses
- Minum banyak cairan atau air putih sebanyak 6-8 gelas per hari
- Segera buang air besar jika sudah merasa ingin
- Berolahraga
- Hindari duduk terlalu lama
- Hindari mengangkat beban berat