Kapan konstipasi perlu diwaspadai? Konstipasi pada umumnya bukan hal yang jarang terjadi.  Bila kondisi ini merupakan keadaan darurat, ketidakmampuan Anda untuk buang air besar juga dapat sertai dengan nyeri perut, demam, dan muntah.

Apa itu Konstipasi?

Saat Anda mengonsumsi makanan, usus besar Anda menyerap air dari makanan tersebut, sehingga menghasilkan produk limbah—atau tinja yang akan keluar melalui anus.

Jika Anda mengalami konstipasi atau sembelit, maka tinja bergerak perlahan dan menumpuk pada dalam usus besar Anda . Anda mungkin mengalami sembelit jika Anda merasakan salah satu gejala berikut:

  • Mengalami rasa sakit atau kesulitan saat buang air besar
  • Merasa tinja belum keluar sepenuhnya setelah buang air besar
  • Buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu
  • Tinja yang terlihat menggumpal atau keras—yang penyebabnya adalah usus besar yang menyerap air dari tinja yang menumpuk

Namun, sembelit bukan berarti hal itu normal. Menurut Rudolph A. Bedford, MD, seorang ahli gastroenterologi di Providence Saint John’s Health Center Santa Monica, California, “Sembelit itu sendiri adalah kondisi yang tidak normal, yang harus Anda hindari.”

Baca Juga: Penyakit Sembelit Kenali Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya

Kapan Konstipasi Harus Diwaspadai?

Kapan konstipasi harus diwaspadai? Meskipun tinja yang menumpuk akhirnya keluar, sembelit terkadang bisa menjadi serius. Ini bisa menjadi bagian dari kondisi yang mendasarinya—seperti sindrom iritasi usus besar (IBS)—atau bahkan menyebabkan masalah serius pada usus besar Anda. Anda harus berkonsultasi dengan dokter  sesegera mungkin jika Anda mengalami salah satu gejala berikut.

Sakit Perut Parah

Konstipasi dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman. Namun, jika kondisi Anda tidak lagi nyaman dan malah terasa sangat menyakitkan, inilah saatnya untuk mencari pertolongan medis.

Para peneliti menemukan bahwa sembelit kronis dapat menyebabkan perforasi usus—atau lubang yang terbentuk pada lapisan usus besar—akibat tinja yang menggumpal dan keras. Lubang-lubang tersebut mungkin menjadi penyebab nyeri perut yang parah. Para peneliti mencatat bahwa meskipun perforasi usus akibat sembelit kronis jarang terjadi, ini adalah situasi yang memerlukan perhatian medis segera.

Darah dalam Tinja Anda

Saat Anda buang air besar dan mendapati tinja mengandung darah adalah alasan lain untuk  segera mencari pertolongan medis. Darah dalam tinja dapat mengindikasikan berbagai kondisi, mulai dari wasir, kanker kolorektal hingga penyakit radang usus (IBD). Apa pun penyebabnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan yang tepat.

Demam

Konstipasi sendiri tidak menyebabkan demam. Namun, jika Anda mengalami konstipasi dan demam, itu mungkin merupakan tanda divertikulitis. Kondisi ini  terjadi ketika divertikula, atau kantong kecil terbentuk di usus besar. Kantong tersebut biasanya tidak menimbulkan masalah, tetapi terkadang dapat meradang atau terinfeksi.

Bahkan dalam kasus ringan, Anda mungkin perlu menjalani serangkaian antibiotik untuk mengobati serangan ini. Dalam kasus serius, usus besar dapat berdarah atau robek.

Ketidakmampuan untuk Mengeluarkan Gas

Jika Anda mengalami sembelit dan tidak bisa buang angin, Anda mungkin mengalami penyumbatan usus. Penyumbatan tersebut dapat terjadi pada usus kecil atau besar dan menghalangi tubuh untuk memindahkan produk yang dicerna melalui saluran gastrointestinal (GI).

Tidak BAB Selama Lebih dari Satu Minggu

Kapan konstipasi harus diwaspadai? Terlalu banyak hari tidak buang air besar dapat menyebabkan impaksi feses, yaitu saat feses mengeras dan tertahan pada rektum. Meskipun impaksi feses lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan kondisi yang mendasarinya sehingga mempersulit sembelit, hal ini tetap dapat menjadi ancaman.

Dokter dapat mencegah penumpukan tinja menjadi serius dengan memberikan enema untuk melunakkan tinja Anda. Mereka juga dapat memasukkan jari ke dalam rektum Anda untuk memisahkan produk limbah besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah untuk mengeluarkannya.

Muntah

Muntah saat mengalami sembelit dapat mengindikasikan bahwa tinja yang tertahan telah menyumbat usus besar Anda secara serius. Beberapa kondisi dapat menyebabkan mual dan muntah, termasuk penyumbatan tinja, jadi konsultasikan dengan dokter.

Mengobati Sembelit

Untuk mendapatkan kelegaan dari sembelit, Anda dapat mencoba beberapa pilihan berikut:

  • Mengonsumsi makanan berserat tinggi
  • Terlibat dalam pelatihan usus (yaitu pergi ke kamar kecil setiap hari pada waktu yang sama)
  • Berolahraga secara teratur
  • Pergi ke kamar mandi ketika Anda harus pergi daripada menunggu atau menahannya
  • Mengonsumsi obat pencahar yang dokter resepkan

Kapan konstipasi harus diwaspadai? Ketika konstipasi bukanlah hal yang normal dengan gejala yang parah, seperti ketidakmampuan untuk buang angin, tinja berdarah, atau muntah.

Dalam kebanyakan kasus, sembelit dapat teratasi dengan perubahan perilaku dan pola makan, tetapi bicarakan dengan dokter jika Anda khawatir tentang gejala sembelit.

Baca Juga: Buang Air Besar Setelah Makan, Normalkah?

Call Center : Whatsapp

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di