Diare Shigellosis biasanya menyerang anak-anak berusia di antara 2-4 tahun. Penyakit ini sebagian besar tersebar di playgroup, sekolah dasar, dan tempat penitipan anak yang tidak higenis. Penduduk negara berkembang yang tidak memiliki cukup persediaan air bersih seringkali terkena disentri yang lebih parah dan sulit sembuh.

Shigellosis atau disentri basiler, adalah disentri yang disebabkan oleh infeksi Shigella dysentery bacilli di dalam usus dan rektum. Pertanda utama infeksi Shigella adalah diare dan feses berdarah. Shigella dapat menyebar melalui kontak langsung dengan bakteri dalam feses atau makanan yang terkontaminasi.

Bakteri Shigella masuk ke tubuh melalui mulut, baik secara langsung melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi atau secara tidak langsung akibat makanan dan air yang sudah terkontaminasi. Setelah masa inkubasi bakteri Shigella selama 1-3 hari di dalam tubuh, infeksi kemudian menimbulkan gejala yang khas. Gejala ini berlangsung antara 4-7 hari.

Gejala Diare Shigellosis

  • Demam tinggi pada anak-anak
  • Kram perut terus-menerus
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Nyeri dan kelelahan otot
  • Darah atau lendir pada kotoran

Gejala dapat hilang setelah satu minggu atau lebih. Namun,  penderitanya tetap dapat terus mengeluarkan bakteri Shigella melalui kotoran mereka selama setidaknya empat minggu setelah gejala hilang. Bahkan, seseorang dapat mengeluarkan bakteri Shigella selama berbulan-bulan setelah gejalanya berhenti.
Orang-orang ini disebut sebagai carrier, yang berarti mereka memiliki bakteri di dalam tubuh mereka, tapi mereka sendiri tidak sakit. Parahnya, orang-orang ini masih bisa menulari orang lain.

Penyebab Diare Shigellosis

  • Paparan dengan Shigella secara langsung: Kontak langsung di antara sesama manusia adalah cara menyebarkan penyakit paling umum. Contohnya, jika tidak mencuci tangan sampai bersih setelah mengganti popok bayi yang terinfeksi Shigella mungkin akan terinfeksi.
  • Memakan makanan yang terkontaminasi: Penyakit infeksi dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Sebagai contoh, orang yang memasak akan mentransfer bakteri ke dalam makanan; atau area sekitar makanan mengandung air sisa yang terkontaminasi.
  • Meminum air yang terkontaminasi: minum atau berenang di air yang terkontaminasi oleh Shigella juga menyebabkan disentri basiler.
  • Berenang di air yang terkontaminasi bakteri Shigella. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menelan air yang sudah tercemar oleh penderita infeksi Shigella.
  • Hubungan seksual. Penularan infeksi Shigella bisa terjadi melalui seks oral atau seks anal.

Pencegahan Diare Shigellosis

  • Mencuci tangan dengan sabun setelah dari toilet dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
  • Gunakan tissue disposible untuk mengeringkan tangan. Jangan menggunakan handuk/kain bekas pakai karena bakteri Shigella dapat bertahan hidup selama beberapa waktu pada kain.
  • Pastikan makanan telah dimasak hingga matang.
  • Cuci bersih sayuran mentah sebelum dimasak.
  • Panaskan makanan sampai suhu internalnya mencapai setidaknya 75°C.
  • Bersihkan kamar mandi secara teratur, termasuk toilet duduk, gagang pintu dan keran dengan menggunakan produk pembersih yang mampu membunuh bakteri yang mengandung klorin.
  • Air dari sungai dan danau mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia. Rebus air dari sumber-sumber ini sebelum diminum.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di