Cara mengobati bisul harus bergantung dari penyebabnya. Namun, secara umum bisul bisa sembuh dengan sendirinya jika berukuran kecil. Kendati demikian, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika bisul bertambah parah atau jika:

  • Disertai dengan demam, tidak enak badan, meriang, pusing, atau pembengkakan kelenjar getah bening
  • Bertambah buruk dengan cepat dan muncul rasa  nyeri yang hebat
  • Benjolan bisul bertambah besar setelah sebelumnya melakukan pengobatan mandiri
  • Tumbuh lebih dari satu buah di lokasi yang sama atau membentuk karbunkel
  • Tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 14 hari
  • Terjadi secara berulang (kambuh)
  • Menyerang orang dengan gangguan sistem imun

Baca Juga: Jenis Jenis Bisul

Bagaimana Mendiagnosis Bisul?

Untuk mendiagnosis bisul, dokter akan melakukan sesi wawancara atau tanya jawab terkait keluhan yang pasien alami lalu melanjutkan dengan pemeriksaan pada kulit yang mengalami bisul.

Bisul biasanya dapat dikenali dengan mudah melalui pengamatan langsung. Namun, jika dokter merasa perlu, maka akan mengambil sampel nanah, kulit, atau darah pasien, untuk dokter periksa di laboratorium. Umumnya, pemeriksaan lanjutan ini,  apabila:

  • Bisul tidak kunjung sembuh setelah melakukan penanganan atau terjadi secara berulang (kambuh)
  • Muncul dalam jumlah banyak dan berkumpul atau karbunkel
  • Penderita memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit tertentu

Tes kultur bakteri juga dapat dokter sarankan untuk lakukan agar bisa mengetahui jenis antibiotik yang cocok dalam menangani bisul. Hal ini karena bakteri penyebab bisul kerap kali telah menjadi kebal terhadap jenis antibiotik tertentu.

Bagaimana Cara Mengobati Bisul?

Bisul yang berukuran kecil, berjumlah satu, dan tidak ada  penyakit lain biasanya bisa ditangani sendiri di rumah. Beberapa cara mengobati bisul yang mudah, antara lain:

  • Mengompres bisul dengan air hangat selama 10 menit sebanyak 4 kali sehari, guna mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan
  • Membersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril dan sabun anti-bakteri, lalu menutup bisul dengan kain kasa steril
  • Mengganti perban sesering mungkin, misalnya 2–3 kali sehari
  • Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul

Penting, jangan memecahkan bisul secara sengaja, karena bisa memperburuk infeksi sekaligus menyebarkan bakteri. Tunggu hingga bisul tersebut pecah dengan sendirinya. Jika nyeri terasa mengganggu, penderita dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Hanya saja sebaiknya lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter.

Jika bisul tumbuh berkelompok dan membentuk karbunkel, tidak kunjung sembuh setelah penanganan mandiri Serta penderita memiliki sistem imun yang lemah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Untuk mengatasi bisul, salah satu pilihan penanganan yang akan dilakukan adalah dengan pembedahan. Prosedur medis imi untuk membuat sayatan pada bisul dan membuat saluran untuk mengeluarkan nanah.

Dokter juga dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Penting, penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dokter. Jangan mengganti, mengurangi, atau berhenti menggunakan antibiotik sebelum waktunya meskipun keluhan sudah berkurang.

Apa Saja Komplikasi yang Bisa Terjadi?

Pada kebanyakan kasus, bisul jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Kendati demikian, akan tetap ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat bisul, adalah:

  • Kemunculan jaringan parut
  • Kemunculan bisul berulang (kambuh)
  • Penyebaran infeksi ke lapisan kulit lebih dalam,  ke dalam aliran darah  dan organ tubuh lainnya

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Cara pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan diri. Selain itu ada beberapa cara lainnya, seperti:

  • Mandi dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Membersihkan dan merawat luka dengan benar
  • Tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain
  • Berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan yang sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita infeksi kulit

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di