Orang yang sedang sakit biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi bubur. Bubur memiliki tekstur yang lunak atau encer, mengandung cukup air sehingga mudah dicerna dalam tubuh, zat gizi di dalam bubur juga mudah diserap tubuh. Bubur memiliki aroma yang tak terlalu menyengat dan memiliki rasa yang tak terlalu gurih sehingga dapat mengurangi risiko mual saat di makan.
Tapi, tahukah Anda bahwa tak semua orang sakit harus makan bubur? Makan bubur hanya diperuntukkan bagi orang sakit dengan gangguan pencernaan.
Bubur Untuk Penderita Gangguan Pencernaan
Setelah penjelasan di atas, kita mengetahui alasan mengapa bubur dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit. Namun, pemberian bubur rupanya hanya diprioritaskan untuk orang yang sakit gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, diare, magh, atau setelah melakukan bedah wasir.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa bubur sebaiknya tidak diberikan pada orang sakit tanpa gangguan pencernaan, yakni:
- Bubur merupakan jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi sehingga gula darah akan cepat meningkat. Kemudian, bisa cepat menurun kembali. Bila frekuensi makan tidak sering, gula darah orang yang sakit akan rendah dan membuat mudah cepat lapar.
- Bubur jarang dilengkapi oleh lauk bersumber protein dan lemak, sehingga gizi yang terkandung didalamnya tidak mencukupi. Oleh sebab itu jangan andalkan bubur untuk waktu yang lama. Sebab, akan terjadi kekurangan nutrisi yang justru dapat melemahkan sistem imun.
- Bubur memiliki rasa yang tawar sehingga orang yang sakit semakin kehilangan nafsu makannya. Orang yang sakit secara alami akan kehilang nafsu makannya, jangan sampai karena mengonsusmis bubur denga rasa yang tawar semakin kehilangan nafsu makannya.
Konsumsi bubur dianjurkan hanya untuk awal-awal sakit bukan untuk jangka panjang. Untuk meningkatkan rasa nafsu makan dan menambah gizi pada bubur, Anda dapat menambahkan ayam, telur, sayuran, daging, atau ikan.
Mencegah Masalah Gangguan Cerna
Sebelum Anda mengalami masalah gangguan pencernaan, mulailah menjaga pola gaya hidup yang sehat dan hindari penyebab gangguan pencernaan.
- Pertahankan berat badan ideal
- Konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur
- Rutin berolahraga
- Minum air putih yang cukup
- Tidak menunda bila perut terasa mulas dan ingin BAB
- Tidak mengejan terlalu keras saat BAB
- Menghindari duduk atau jongkok terlalu lama di toilet
- Menerapkan perilaku seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan