Abses dan fisura membuat penderitanya mengalami ketidaknyamanan saat beraktivitas, khususnya saat harus duduk.

Saluran pencernaan adalah saluran panjang tempat berlangsungnya proses pencernaan. Dari titik awalnya di mulut hingga tempat pembuangan bahan limbah seperti feses dari tubuh melalui rektum, semuanya terjadi melalui proses pencernaan ini.

Saluran anus mengacu pada bagian bawah rektum. Ada berbagai kondisi kesehatan yang terkait dengan area ini, misalnya abses dan fisura.

Mengenal Abses dan Fisura

Pengertian Abses dan Fisura

Abeses perianal adalah kondisi yang menyakitkan akibat terbentuknya kumpulan nanah  dekat anus. Sebagian besar abses anus penyebabnya  oleh infeksi dari kelenjar anus kecil.

Jenis abses yang paling umum adalah abses perianal yang sering kali muncul sebagai pembengkakan seperti bisul yang nyeri dekat anus. Abses ini mungkin berwarna merah dan hangat saat disentuh. Letaknya ada pada jaringan yang lebih dalam lebih jarang terjadi dan mungkin kurang terlihat.

Sekitar 50% pasien dengan abses anus akan mengalami komplikasi yang disebut fistula. Fistula adalah terowongan kecil yang membentuk hubungan abnormal antara lokasi abses.

Sementara untuk fisura ani adalah robekan atau retakan pada lapisan anus (mukosa anus). Fisura ani merupakan penyebab umum nyeri anus dan pendarahan rektum, terutama saat buang air besar.

Trauma anus biasanya menyebabkan fisura, terutama akibat mengejan saat mengeluarkan tinja yang keras. Kondisi ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Begitu juga dengan penyembuhannya, bisa sembuh dengan cepat atau lambat.

Baca Juga: Abses dan Fistula, Ini Bedanya!

Penyebabnya
Abses anus

Penyebabnya bisa karena berbagai hal, seperti: 

  • Fisura ani, robekan pada saluran anus yang terinfeksi
  • Infeksi menular seksual
  • Kelenjar anal tersumbat

Faktor risiko dapat meliputi:

  • Radang usus besar
  • Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
  • Diabetes
  • Divertikulitis
  • Penyakit radang panggul
  • Menjadi pasangan yang reseptif dalam seks anal
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
Fisura ani

Fisura terjadi akibat peregangan mukosa anus melebihi kapasitas normalnya. Hal ini sering terjadi saat tinja keras akibat sembelit. Setelah robekan terjadi, hal itu menyebabkan cedera berulang. Otot sfingter internal yang terbuka di bawah robekan mengalami kejang. Hal ini menyebabkan nyeri hebat. Kejang juga menarik tepi fisura terpisah, sehingga luka sulit sembuh. Kejang kemudian menyebabkan robekan lebih lanjut pada mukosa saat Anda buang air besar. Siklus ini menyebabkan perkembangan fisura anus kronis pada sekitar 40% pasien.

Faktor risiko lainnya meliputi:

  • menyeka anus secara kasar atau berlebihan setelah buang air besar
  • diare
  • radang anus dan rektum
  • Penyakit Crohn
  • menggaruk (sebagai reaksi terhadap infeksi cacing kremi, misalnya)
  • cedera dubur
  • kehamilan
  • persalinan
  • kanker rektum.
Gejala Abses dan Fisura
Abses
  • Rasa sakit, yang biasanya konstan, berdenyut, dan lebih buruk saat duduk
  • Iritasi kulit sekitar anus, termasuk pembengkakan, kemerahan, dan nyeri
  • Keluarnya nanah
  • Konstipasi atau nyeri yang berhubungan dengan buang air besar
  • Demam
  • Panas dingin
  • Rasa tidak enak
Fisura
  • Nyeri saat dan setelah buang air besar
  • Terlihat robekan atau luka pada area tersebut
  • Pendarahan berwarna merah terang saat atau setelah buang air besar
  • Rasa terbakar atau gatal saat buang air besar.
  • Kejang otot anus.
Mendiagnosis Penyakit
Abses

Biasanya, evaluasi klinis — termasuk pemeriksaan colok dubur — sudah cukup untuk mendiagnosis abses anus. Namun, beberapa pasien mungkin memerlukan tes tambahan untuk mendeteksi:

  • Infeksi menular seksual
  • penyakit radang usus
  • Penyakit divertikular
  • Kanker rektal

Dalam kasus yang jarang terjadi, pemeriksaan dapat dilakukan dengan anestesi. Dokter juga dapat meminta USG, CT scan, atau MRI.

Fisura

Dokter akan membuat diagnosis berdasarkan:

  • Riwayat kesehatan pribadi Anda
  • Deskripsi gejala Anda
  • Pemeriksaan rektal

Karena kondisi lain dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan fisura anus, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin juga meminta tes untuk mengetahui apakah ada darah dalam tinja Anda.

Perawatan

Abses anus jarang sembuh tanpa perawatan dari dokter. Perawatannya bisa berupa drainase atau operasi. Perawatan yang paling umum dan sederhana adalah dengan meminta dokter mengeluarkan nanah dari area yang terinfeksi.

Sementara itu, untuk fisura ani akut biasanya sembuh dalam waktu 6 minggu dengan perawatan konservatif. Sebagian akan hilang setelah sembelit diobati. Fisura ani yang berlangsung selama 6 minggu atau lebih disebut fisura ani kronis. Fisura ani ini tidak dapat diobati secara konservatif dan memerlukan pendekatan bedah yang lebih serius.

Baik abses dan fisura keduanya tidak dapat Anda sepelekan. Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter ketika sudah mengalami gejala untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis Vena Wasir Center.

Baca Juga: Perbedaan Abses dan Wasir

 

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Related Posts

Nyeri Punggung Bawah dan Sembelit

Nyeri punggung bawah dan sembelit, keduanya bisa saling berhubungan. Sembelit, yaitu buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, dapat terasa menyakitkan dan dapat memengaruhi

Sembelit dan Sakit Punggung

Sembelit dan sakit punggung terkadang terjadi secara bersamaan atau saat setelah buang air besar. Dalam beberapa kasus, sembelit dapat menyebabkan sakit atau nyeri punggung. Di